:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2288435/original/001564100_1532331239-Photo_1__2_.jpg)
Di film perdananya ini, XELA Pictures menggandeng sutradara senior Adisurya Abdy untuk menghadirkan sebuah film berlatar belakang era kolonial yang terjadi ratusan tahun lalu namun dikemas dengan gaya kekinian.
"Saya memang tidak ingin membuat film sejarah, tetapi membuat film yang menggambarkan sebuah situasi atau sebuah episode yang konon pernah terjadi di zaman kolonial, yakni tentang gedung yang penuh dengan skandal," jelas sutradara era 1980-an yang ngetop dengan film Roman Picisan, Macan Kampus, Asmara, Ketika Cinta Telah Berlalu, dan beberapa film populer lainnya ini.
Kolaborasi perdana antara XELA Pictures dengan sutradara Adisurya Abdy ini pun melahirkan sebuah drama thriller dan misteri yang mampu menarik minat penonton usia muda. Segmen ini disasar karena merekalah yang paling banyak datang ke bioskop.
"Film ini menawarkan sesuatu yang berbeda dengan format kekinian, tetapi unsur-unsur historisnya tetap terpenuhi. Sehingga memberikan generasi baru untuk banyak mengetahui sejarah yang belum terungkap," papar Adisurya Abdy lebih jauh.
Dengan kekuatan cerita, Omar Jusma yang menjadi Produser pun optimis film Sara & Fei: Stadhuis Schandaal dapat meraup banyak penonton.
"Kami memasang bintang yang berpotensi dan memiliki karakter yang sesuai dengan film ini," jelas Omar.
https://www.liputan6.com/showbiz/read/3597498/alasan-utama-dibuatnya-film-stadhuis-schandaalBagikan Berita Ini
0 Response to "Alasan Utama Dibuatnya Film Stadhuis Schandaal"
Post a Comment