Sempat Diprotes, Shopee Kembali dengan Iklan Kreatif Ini

Liputan6.com, Jakarta Pasca meredanya perdebatan publik terkait iklan andalan marketplace online Shopee yang dibintangi grup K-Pop BLACKPINK, kini materi kontroversial ini kembali terlihat di tengah masyarakat. Namun, penampilan BLACKPINK yang semula diberi label seronok dalam petisi yang dimulai oleh Maimon Herawati itu kini tampil berbeda.

Keempat personel pelantun lagu DDU-DU-DDU-DU tersebut terlihat menjadi bagian dari kampanye penjualan awal tahun terbaru Shopee. Perusahaan asal Singapura ini terlihat menyiasati anggota tubuh Jennie, Lisa, Rosé, dan Jisoo yang dianggap mengumbar aurat dengan sentuhan animasi.

Audi Marissa, aktris yang juga merupakan penggemar berat girlband BLACKPINK, menyuarakan dukungannya terhadap iklan terbaru perusahaan berlambang oranye tersebut.

“Keren banget. Padahal, kan, ada pro dan kontra soal iklan BLACKPINK, tapi mereka langsung buat kreativitas kayak gini. Enggak harus nyinggung satu sama lain,” ujar gadis kelahiran Jakarta tersebut ketika dihubungi melalui telepon, Senin (7/1/2019).

Meski merasa tidak masalah dengan iklan yang sebelumnya, tetapi Audi memaklumi adanya pihak-pihak yang keberatan dengan iklan yang sempat meramaikan berbagai stasiun televisi tanah air itu.

“Menurutku fine-fine aja. Cuma kan tergantung sudut pandang orang liat itu gimana,” ucapnya.

Sebelumnya, iklan televisi kontroversial andalan marketplace online Shopee yang dibintangi grup K-Pop BLACKPINK sempat menuai perdebatan publik lantaran berpotensi bertentangan dengan norma kesopanan yang dianut masyarakat. Merespons permintaan petisi yang sudah ditandatangani oleh lebih dari ratusan ribu orang di Change.org, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pun ikut angkat bicara agar melakukan penyesuaian jam tayang iklan tersebut.

Sesuai dengan pernyataan resmi Shopee yang diterima liputan6.com pada Desember 2018, iklan kontroversial yang menampilkan BLACKPINK tersebut sudah tak lagi tayang di berbagai stasiun televisi Indonesia karena digantikan dengan materi promosi yang berbeda.

(*)

Let's block ads! (Why?)